Keajaiban itu seringkali memang
sulit untuk dipercayai. Beberapa waktu yang lalu, Gunung Kelud meletus. Gunung yang memiliki ketinggian 1.731 meter ini mengeluarkan
bumbungan asap yang tinggi sekali. Seingatku tingginya dua kali lipat dibanding
saat meletus semasa aku masih kecil. Awan hitam pekat disertai halilintar terlihat
begitu mengerikan.
diambil dari http://rovicky.wordpress.com/2014/02/14/kilat-dan-geledeg-saat-gunung-kelud-meletus/
Jam 22.55 kami mendapat sms
peringatan Gunung Kelud meletus. Kami segera menandon air bersih. Menyiapkan
senter, masker dan membangunkan tetangga yang tengah terlelap tidur. Satu jam
berikutnya pengungsi dari desa sebelah telah memenuhi masjid di dekat rumah.
Ingatan kami tentang letusan Gunung Kelud di tahun 90-an begitu kuat. Sukses membuat
kami panik!
![]() |
koleksi pribadi teman di Nglegok |
Jam 2.30 WIB mulai terdengar ‘kletik-kletik’
yang kukira hujan pasir di atas genteng. Namun hanya sesaat. Biasanya setelah
hujan pasir atau kerikil maka hujan abu akan mengepung kami habis-habisan. Lampu
mati dan suara menakutkan Kelud serasa mendekat. Dan kami hanya mampu mengiringinya
dengan lantunan doa, dzikir dan kepasrahan total kepada Sang Pencipta. Kali ini
ternyata berbeda. Suara gemuruh masih terdengar tapi tak seseram tadi. Karena
kecapekan, aku tertidur. Saat shubuh tiba masih tak berani keluar rumah. Bau belerang
lumayan menyengat. Semakin siang bau itu pun menghilang.
Pagi ini hari Jumat. Mentari mulai
menyapa dari balik pepohonan. Mataku membelalak. Ajaib! Tak ada abu sama
sekali. Tak ada kerikil. Tak pula kutemui abu vulkanik yang menyesakkan dada
dan membuat mata pedih. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah... what a
lovely Jumat mubarak! ^^
Pagi ini kami diingatkan kembali saat
Kelud meletus dulu. Rumah kami nyaris roboh. Pohon rambutan depan rumah
tumbang. Abu bercampur kerikil menyelimuti rumah kami tebal. Dan seminggu
kemudian sekolah kami menjadi terkenal masuk koran harian Jawa Pos. Bukannya karena
prestasi melainkan karena tragedi. Dua kelas roboh saat jam pelajaran
berlangsung. Banyak murid terluka. Termasuk saudaraku. Hari ini saat Kelud
kembali bersuara, semua terasa seratus delapan puluh derajat berbeda.
Banyak saudara, kerabat dan teman
menanyakan kabar. Seharian kami disibukkan dengan handphone yang berbunyi. Dan berulang
kali pula kami menjelaskan hal yang memang tak mudah dipercayai. Keajaiban
Kelud. Kami sehat, selamat dan baik-baik saja. Kalaulah menangis tentu karena
hati kami dilimpahi rasa syukur.
![]() |
koleksi pribadi teman 16 Feb '14 |
Keajaiban itu sering kali sulit
dipercayai melainkan dengan keimanan. Kuasa Allah itu begitu besar, takkan
sanggup dicapai dengan indera kita yang amat sangat terbatas. Bila Allah
berkehendak “Kun” maka “Fa yakun”.
Kelud membawa abunya ke sejumlah
Kota nyaris rata di Pulau Jawa. Kudengar beberapa orang meninggal karena
peristiwa ikutan. Banyak kerugian terutama
di sektor ekonomi, namun akan dilipatgandakan menjadi keuntungan nanti. InshaAllah.
Negeri kita sedang dilanda banyak bencana. Gunung meletus, tanah longsor, banjir dan lain sebagainya. Semoga para korban bencana di mana pun mereka berada selalu diberikan kesabaran, keselamatan, kesehatan dan keberkahan. Selama Allah bersama kita, all is well.