Setangkai mawar merah di genggaman
Tlah lama tertinggal dalam hening dentuman asa
Rupanya doa selalu memenuhi takdirnya
Diujung kota ini awal dan akhir
Mengurai kisah yang terlupa
Hanya mimpi pula kiranya
Bukanlah mawarmu
Meski harum menyeruak ke ulu jiwa
Biarkan memenuhi cakrawala
Mawar merah di ujung kota
Diiring nada melodi senja
Diam mengubur roman titahNYA
*Untuk seorang sahabat di ujung kota, bersabarlah. Smoga Allah selalu bersamamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar